A homepage subtitle here And an awesome description here!

Minggu, 29 April 2012

bagaimana cara mengatasilaptop terkena blue screen ?

Jawaban
1 dari 3
Banyak faktor yang
menyebabkan bluescreen, bisa
hardware, bisa software.
Menangani kerusakan software:
* buatlah rescue-cd antivirus,
gunakan untuk booting
* repair windows dengan cara
booting dari cd
* repair registry windows
dengan utility tertentu, misalnya
registry doctor
Mengetahui gejala kerusakan
hardware:
* kerusakan memory: tekan f8
ketika booting (khusus win7),
masuk ke windows memory
diagnostic
* kerusakan hardisk: bunyi
hardisk tidak wajar, sering
muncul scandisk atau chkdsk
ketika startup windows
* kerusakan vga: bluescreen
muncul ketika masuk normal
mode, tidak bluescreen di safe
mode. bluescreen ketika main
game3d/adobe flash
* kerusakan catu daya(psu):
beberapa hardware sering tidak
terdeteksi seperti hardisk internal
maupun eksternal, usb drive, dll
26/11/11 Diposkan oleh Mbah
Agil (si geLo)
2 dari 3
quote, "Ada beberapa hal yang
menyebabkan munculnya BSOD
ini. Diantaranya driver peralatan
yang tidak bagus, kesalahan
memori, registry yang rusak atau
penggunaan file DLL yang tidak
cocok. Berbagai bentuk BSOD
terdapat pada seluruh sistem
operasi Windows sejak Windows
3.1.
26/11/11 Diposkan oleh antO Slv
(antO Slv)
3 dari 3
agar tidak kena bluskrin, ya
jangan pake jendela.
tapi kalau pake jendelalain, malah
dapat blakskrin.
--
asumsi installernya 100% fresh,
jika setelah install ulang osnya,
masih juga kena BS, maka
maslahnya pd card memory yg
rusak atu tidak kompitibel sama
temannya.
jadi, ganti memori baru, atau
pinjam, install ulang jendela,
selesai.
26/11/11 Diposkan oleh Hamada
(Hamada KA)

Penyebab KomputerSering Restart Sendiri

Jika komputer Anda sering
restart sendiri, pastilah bikin
greget. Apalagi kalau kita
sedang bekerja, jelas ini sangat
mengganggu kenyamanan kita
dalam bekerja. Tapi apa
sih penyebab komputer sering
restart sendiri? Mungkin hal-hal
di bawah ini bisa jadi
jawabannya.
1. Komputer sering restart
karena Processor kepanasan
Processor yang kepanasan
(overheat) adalah salah satu
penyebab utama komputer
anda atau sering restart sendiri.
Untuk mengecek terjadinya
overheat pada Processor dapat
dilakukan dengan beberapa
cara, diantaranya:
Melihat kondisi
temperatur pada
menu Hardware
Monitor di BIOS
Menggunakan
program
monitoring
temperatur seperti
misalnya CPUID
Hardware Monitor
Mengecek secara
manual yaitu
dengan membuka
casing CPU dan
meraba sendiri
temperatur pada
bagian Pendingin
(Cooler) Processor.
Penyebab utama
dari Processor
yang kepanasan ini
juga terdapat
beberapa hal:
Kondisi kipas angin
(fan) yang terdapat
pada pendingin
Processor yang
sudah tidak
optimal (misalnya
macet karena
debu)
Menumpuknya
debu pada sirip-
sirip Pendingin
Processor, ini
adalah hal yang
sering terjadi
terutama apabila
ruangan tempat
penyimpanan
komputer berdebu.
Sudah keringnya
atau bahkan tidak
adanya thermal
paste yang
merekatkan antara
Processor dan
Pendinginnya.
Kondisi ruangan
tempat
penyimpanan
komputer yang
memang panas.
Untuk mengatasi
komputer sering
restart karena
Procesor
kepanasan
(overheat) ini kita
bisa melakukan
beberapa hal
diantaranya:
Senantiasa
membersihkan
debu yang terdapat
dalam Casing CPU
dan Pendingin
Processor. Hal ini
bisa dilakukan
dengan
menggunakan
kuas cat yang
bersih dan vacum
cleaner kecil.
Menggunakan
thermalpaste
sebagai
penghubung yang
merekatkan bagian
Processor dan
Pendingin. Untuk
thermal paste yang
sudah kering
sebaiknya diganti.
Menyimpan
komputer
diruangan yang
tidak terlalu panas
(lebih baik ber-AC).
Seandainya
terpaksa harus
menyimpan
komputer di
ruangan yang
cukup panas, maka
sebaiknya lengkapi
casing CPU dengan
kipas angin
tambahan.
Menggunakan
program
monitoring
temperatur seperti
misalnya CPUID
Hardware Monitor
untuk mengetahui
secara dini kondisi
overheat pada
Processor. Program
ini dapat Anda
download disini.
Screenshootnya
dapat dilihat pada
gambar dibawah
ini.
2. Komputer sering restart
karena Power Supply yang
kekurangan daya
Penyebab kedua komputer
sering restart adalah kurangnya
daya atau sudah tidak
optimalnya bagian Power
Supply yang mensupply daya
pada CPU. Hal ini bisa terjadi
misalnya karena macetnya atau
matinya Kipas angin (fan) yang
terdapat pada power supply,
sehingga terjadi overheat pada
komponen Power Supply itu
sendiri. Apabila anda merasa
curiga dengan performa Power
Supply yang terpasang
sebaiknya ganti dulu bagian
power Supply ini dengan Power
Supply yang terbukti berfungsi
baik. Untuk keperluan komputer
sekarang, sebaiknya pakailah
sebuah Power Supply dengan
daya minimal 530 Watt.
3. Komputer sering restart
karena VGA Card rusak
Komputer sering restart sendiri
juga bisa terjadi karena
rusaknya bagian VGA Card yang
terpasang pada slot AGP atau
PCI. Biasanya VGA Card yang
rusak akan terasa cepat panas
pada bagian pendinginnya,
selain itu tampilan gambar pada
layar monitorpun menjadi
rusak. Untuk itu apabila
komputer Anda sering restart
ada baiknya juga untuk
mengecek komponen tersebut.
4. Komputer sering restart
karena Hardisk bad sector
Sebuah hardisk yang rusak atau
bahkan terdapat bad sector
didalamnya dapat menjadi
penyebab komputer menjadi
hang, muncul pesan bluescreen
of deadth atau komputer ga
bisa booting dan me-restart
terus. Untuk mencegah
keruksakan sekaligus
memperbaiki hardisk tersebut
kita bisa menjalankan program
scandisk/checkdisk, men-defrag
hardisk secara teratur dan
pastikan selalu mematikan
komputer dengan menekan
tombol shutdown.
5. Komputer sering restart
karena RAM rusak
RAM yang rusak juga bisa
menyebabkan komputer sering
restart, hal ini pernah saya alami
beberapa waktu yang lalu. Saat
itu komputer selalu restart
ketika dinyalakan meskipun
saya telah memastikan tidak
ada masalah dengan hardware
yang lain, komputer tetap tidak
bisa booting dan selalu restart
meskipun masuk ke windows
safe mode. Saya kemudian
mengganti RAM yang terpasang,
dan akhirnya komputer bisa
berjalan normal kembali.
Semoga Bermanfaat ^^

10 Cara Merawat PrinterInfus Agar Lebih Awet

Printer sudah menjadi salah
satu perangkat pendamping
komputer yang tidak dapat
terlepaskan. munculnya printer
dengan tinta model infus
merupakan hasil kreasi para
teknisi dan bukan keluaran
produk dari pabrikan printer
yang ada.
Untuk menjaga keawetan,
kelancaran dan umur printer
infus, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan. tips
perawatan printer infus ini
saya dapatkan dari seorang
teknisi yang sudah
berpengalaman dibidangnya.
cara merawat printer dengan
tinta infus berikut ini sangat
penting bagi siapa saja pemilik
printer infus yang
menginginkan keawetan, dan
kelancaran kinerja printer infus
yang dimiliki.
Printer dengan tinta model
infus dirasa banyak pemakai
lebih praktis dan awet. namun
demikian, penggunaan printer
infus harus memperhatikan
resiko modifikasi tinta inkjet
menjadi tinta model infus.
resiko utama penggunaan tinta
model infus adalah hilangnya
garansi resmi dari pabrikan
printer tersebut dikarnakan
bongkar pasang dan fisik
printer yang berubah
(berlubang). disamping resiko
tersebut, keuntungan yang
didapat memang cukup banyak
diantaranya lebih praktis dalam
mengisi ulang tinta printer,
hemat biaya untuk
membeliCatridge printer baru,
meminimalisir kerusakan
Catridge karena sering bongkar
pasang dan suntik tinta serta
kelebihan lainnya.
Kelebihan-kelebihan yang
dimiliki printer dengan tinta
model infus ini harus dibayar
mahal dengan hilangnya
garansi resmi dari pabrikan
printer. saran kang topjer
sebelum memodifikasi printer
dari tinta inkjet menjadi tinta
infusan adalah serahkan pada
ahlinya yaituteknisi profesional.
bawalah printer inkjet anda ke
tempat servis printer/komputer
atau toko komputer yang
menyediakan jasa pemasangan
infus printer. disamping
hasilnya terjamin, teknisi akan
memberikan garansi apabila
printer yang sudah diinfus
mengalami gangguan dan
kerusakan.
Cara merawat printer infus
agar lebih awet dan tahan
lama adalah sebagai berikut :
1. Letakan botol infus sejajar
dengan printer dan
gunakan double tape agar
botol tidak mudah terlepas.
resiko tinta tumpah dan
mengotori meja maupun
dokumen-dokumen dapat
diminimalisir.
2. Saat akan menggunakan
printer, tutup botol kecil
pada tabung infus sebaiknya
dibuka dengan tujuan udara
bisa masuk sehingga tinta
bisa mengalir dengan lancar.
3. Saat printer tidak digunakan,
maka tutup botol kecil dan
besar pada tabung infus
harus tertutup rapat, hal ini
untuk menghindari tinta
banjir dan mengkibatkan
catridge/head mengalami
konslet(mati total)
4. Lakukan isi ulang tinta saat
tinta sudah mencapai 1/4
botol, dengan cara buka
tutup botol besar dan kecil
kemudian masukkan tinta
melalui lubang botol besar.
setelah selesai tutup kembali
kedua lubang botol dengan
rapat.
5. Biasakan membeli tinta isi
ulang dengan merk yang
sama karena masing-masing
merk tinta memiliki
karakteristik yang berbeda
serta komposisi bahan kimia
yang berbeda pula. resiko
yang didapat apabila sering
gonta-ganti merk tinta
adalah catridge mampet dan
lama kelamaan rusak.
6. Pada Printer merk Canon,
apabila terjadi run out tinta
yang biasanya ditandai
dengan blink 4x, error E4,
error E6, error E13, error E16
maka cara memperbaikinya
adalah dengan menekan
tombol Resume/Reset selama
10 detik.
7. Pada printer merk Epson,
apabila catridge warna
(merah, kuing, biru) tidak
terbaca maka cara
memperbaikinya adalah
dengan menekan tombol
Resume/Reset selama 10
detik dalam keadaan USB
terlepas.
8. Biasakan menggunakan
printer setiap hari, minimal 1
lembar untuk mencegah
catridge/head printer
mampet.
9. Apabila selang infus masuk
angin atau ingin
mensetabilkan warna tinta
setelah melakukan isi ulang
maka gunakan
perintah Deep Cleaning pada
pengaturan printer dan
jangan meninggikan botol
infus karena akan
menyebabkan tinta banjir
dan konslet pada catridge/
head.
10. Apabila mencetak dalam
jumlah yang banyak,
sebaiknya jangan dilakukan
secara terus menerus.
dianjurkan printer istirahat
setelah mencetak 30
lembar agar catridge tidak
cepat panas. setelah selesai
menggunakan printer,
matikan dan cabut kabel
printer dari stop kontak agar
power suplay priter tidak
cepat rusak.