Selasa, 17 April 2012

Ilmuwan Temukan PenyebabKemusnahan Massaldi Bumi

Peneliti telah mengetahui banyak
tentang kejadian
pemusnahan terbesar yang terjadi
di bumi yang
berlangsung sekitar 250 juta
tahun lalu. Mulai dari
letusan vulkanik sampai
penurunan suhu ekstrim.
Ketika itu, perubahan iklim drastis
telah menghapus
hampir seluruh spesies air dan
mayoritas spesies
darat.
Namun kini mereka mendapati
tersangka baru
yang kemungkinan terlibat dalam
penghancuran
tersebut. Yakni masuknya merkuri
ke dalam
ekosistem. Sebelumnya, tidak ada
yang pernah
memperhatikan apakah merkuri
merupakan faktor
penyebab potensial.
"Masa itu merupakan masa di
mana aktivitas
vulkanik sedang mencapai tingkat
tertinggi
sepanjang sejarah Bumi. Kini kami
mengetahui
bahwa penyebab utama
tumpahnya merkuri
adalah letusan vulkanik," kata Steve
Grasby, peneliti
dari Natural Resources Canada,
dikutip dari Science
Daily, 7 Januari 2012.
Dalam laporan yang dipublikasikan
di jurnal
Geology, Grasby menyebutkan,
pihaknya
memperkirakan bahwa merkuri
yang dilepaskan ke
permukaan Bumi ketika itu 30 kali
lipat lebih tinggi
dibandingkan aktivitas vulkanik
yang terjadi di
masa kini. Itu membuat letusan
vulkanik 250 juta
tahun lalu menjadi kejadian yang
sangat
menghancurkan.
Seperti diketahui, sekitar 250 juta
tahun lalu, jauh
sebelum dinosaurus berkuasa dan
seluruh daratan
masih bergabung dalam satu
benua tunggal,
mayoritas kehidupan di laut dan di
darat musnah.
Teori yang masuk akal adalah
bahwa letusan
vulkanik membakar hingga lapisan
batu bara di
kerak Bumi dan melepaskan asap
CO2 dan racun
mematikan lainnya ke udara. Bukti
langsung dari
teori ini telah dipaparkan pula oleh
Grasby, Januari
tahun lalu di jurnal Nature
Geoscience.
Namun demikian, tingkat deposit
merkuri di era
Permian akhir ternyata jauh lebih
tinggi secara
signifikan dibandingkan dengan
emisi merkuri
yang disebabkan oleh ulah
manusia.
Dalam beberapa kasus, tingkat
merkuri di lautan
era Permian akhir serupa dengan
tingkat merkuri di
kolam yang sangat terkontaminasi,
di sekitar pabrik
peleburan di mana sistem perairan
kawasan itu
rusak sangat berat," ucap Grasby.
Di masa tersebut, sistem
pertahanan alami di
lautan dan darat menjadi overload
dengan
merkuri. "Ini menyebabkan
hilangnya hingga 95
persen kehidupan di laut," kata
Grasby.
sumber : vivanews.com

0 comments:

Posting Komentar